Basa-Basi

Barusan ini gue ngobrol dengan temen kuliah S1. Sebetulnya dia junior sih, tapi kami jadi sekelas beberapa kali karena gue banyak ngulang mata kuliah dan salah satunya masuk di kelas dimana dia juga ada. Alkisah dia ulang tahun, beberapa hari lalu. Maka lewat notification Facebook gue kirim ucapan ultah untuk dia. Ada balasan darinya beberapa hari kemudian. Singkat cerita, kami saling menanyakan kabar. Gue respon dengan cukup lengkap, bilang lagi enggak enak badan karena begadangan. Dia jawab dengan bilang kabarnya standar aja.

Melihat respon ini, gue jadi ingat omongan guru les bahasa Inggris jaman SMA dulu. Dia menekankan pentingnya percakapan berbahasa Inggris selama dia mengajar kursus. Dia mau kami lebih fasih ngobrol ketimbang nulis paper, essay, dan semacamnya dalam bahasa tersebut. Jadi setiap kali kami masuk kelas, lantas dia nanya “how are you doing fellas?” maka kami diharuskan jawab tidak lagi dengan “I’m fine thank you, Sir. How about yourself?” namun kami harus jelaskan ada hal menarik apa yang menjadi perhatian kami baru-baru ini. Barangkali ada ujian di sekolah, ada festival kesenian, ada keluarga yang sakit, ada kabar gembira (menikah, sunat, tunangan, dsb), atau apapun yang bisa dijabarkan dalam beberapa kalimat.

Tujuan dari sang guru mengharuskan hal macam itu, awalnya gue pikir hanya supaya kami bisa ngobrol casciscus pake bahasa Inggris aja di kelas. Tapi ternyata ada dampaknya untuk kami para anggota kursus loh. Kami jadi saling tahu satu sama lain, kadang jadi ngobrol lebih banyak karena tertarik ingin dengar cerita tiap orang saat giliran dia cerita sebagai respon atas “how are you” si guru les. Kami jadi tahu siapa yang ibunya lagi sakit, siapa yang kakaknya kuliah di luar negeri, siapa yang barusan dilamar, ada yang gagal lulus kuliah 4 tahun, macam-macam deh.

Balik lagi ke cerita temen tadi, gue jadi kepikiran, ini Facebook kan fungsinya untuk saling kontak dan tegur sapa ama temen lama. Sayang banget isi pesan berbalas di wall post jadi cuman jawaban basa-basi aja. Yah, mungkin karena memang basa-basi berbaik hati saja mengingat gue baru aja kasih ucapan selamat ultah. Tapi gapapa deh, metode menghindari jawaban basa-basi emang enggak selalu bisa diterapkan. Butuh kedekatan atau aturan wajib macam kelas les jaman dulu jika perlu. Tanpa hal-hal ini, susah kayaknya nanya kabar kalo ybs enggak sedekat itu ama kita.

Moral cerita: elo bisa tahu orang itu terbuka atau cenderung tertutup, kenal baik atau ala kadarnya lewat obrolan di dunia maya. Gak pecaya? Cobain aja…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s