Halo

Termenung di kesendirian gelapnya tengah malam. Mencoba menggapai asa di tengah dinginnya kesendirian. Kurasakan ketakutan menjalar dari ujung kepala hingga ujung jemari kaki. Seolah esok nafasku berhenti, habiskan hari ini untuk mengkhawatirkan esok akan ada atau tidak pelupuk mata disapa matahari.

Sepi, mencekam, dingin, takut, dan kemudian berdiri bulu romaku. Aku tak tingin sendiri, jemput aku bersamamu. Ajak aku sekali lagi mengarungi hidupmu yang penuh gejolak dan gemerlap walau kadang tampak abu-abu belaka. Aku tak ingin mati sendiri, aku ingin ada engkau di sampingku saat nafas terakhir kuhembuskan.

Degup jantung mulai mempercepat desah nafas dadaku. Keringat dingin membanjiri tubuhku. Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Tolong berikan aku sekali lagi sinar terang yang penuh kehangatan sebagaimana biasa kau pancarkan untuk aku selama ini. Hantarkan aku pergi dengan penuh senyum dan kerelaan di hatimu.

Selamat datang cahaya terang, selamat datang kehidupan lain. Aku bisa mulai mencoba meninggalkan kegelapan ini. Sebuah tempat yang hanya diterangi setitik kirana darinya, yang tercinta. Hempaskan diri, hembuskan nafas terakhir, selamat jalan kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s